Sedih membayangkannya. Namun kehidupan seperti itu memang ada. Mungkin kita akan lebih respect dengan keadaan yang seperti itu ketimbang pengemis yang berpakaian compang-camping, cacat, dan segala keburukan lainnya yang biasa kita lihat pada mereka.
Setiap pagi saya selalu melihat kakek renta yang meminta-minta di sebuah jalan dekat kantor. Tapi entah mengapa saya tidak terlalu merasa iba. Saya ga tau udah berapa lama kakek itu “dinas” di tempat tersebut. Sepertinya sih lama. Karena tidak jauh dari tempat kakek tersebut “dinas” saya juga hampir setiap hari melihat nenek yang juga menjadi pengemis. Saya pikir si nenek itu pasangannya. Jadi sepasang suami istri yang bekerja.
Hidup itu memang pilihan, ada orang yang memilih bekerja dan berusaha walaupun hidup serba kekurangan, dan banyak juga yang memilih hidup “enak” ditengah serba kekurangan. Melihat bapak itu saya jadi ingin berusaha dengan lebih keras supaya kelak saya tua nanti saya memiliki nasib yang lebih baik dari bapak itu (tanpa bermaksud merendahkan). Dan semoga saya mampu membahagiakan keluarga, mama dan papa terutama, dunia dan akhirat. Semoga bapak OB tadi, diberikan kelapangan hati juga kesabaran dan rezeki yang baik dari ALLAH. Amin..
Karena keberadaannya, membuat saya sejenak merenung dengan sangat dalam. Betapa hidup saya sangat beruntung.
No comments:
Post a Comment