Mungkin bagi sebagian orang hari ini bersejarah. Begitupun bagi saya. Hari ini saya merasa segalanya mentah lagi. Saya tidak tahu mana yang benar dan mana yang salah. Saya harus belajar lagi mencintainya diatas kekecewaan saya yang membuncah.
Ternyata begini yang namanya mencinta. Tidak semuanya terasa manis. Entahlah untuk apa diciptakan rasa pedih. Mungkin untuk selalu merindu sang rasa manis. Air mata yang tertahan seakan mencekik dan menghabiskan napas. Saya mulai mati rasa. Segalanya menjadi tidak meyakinkan kini.
Untuk kesekian kalinya teater kehidupan berputar di dalam benak. Random, berulang-ulang dan tak beraturan. Lelah jiwa ini menyaksikannya. Video kehidupan saya seakan diputar ulang, dan segalanya tentang kesakitan, pedih dan kecewa. Semua kata-kata manis dan harapan masa depan menjadi hitam. Saat ini saya pesimis memandang hidup.
Ternyata begini namanya mencinta. Yang normal menjadi tidak waras, begitupun sebaliknya. Ketika manis menjadi amat manis dan ketika pedih terasa mematikan. Saya ingin tetap di jalur yang netral. Tanpa terbelenggu perasaan melebih-lebihkan.
Ternyata begini namanya mencinta. Ketika disayangin ingin memiliki. Namun ketika tersakiti ingin membenci dan menghilangkan dari segala sisi kehidupan.
Ternyata begini namanya mencinta. Rasa sayang dan benci dengan ajaibnya dapat melebur menjadi satu.. Membingungkan..
(pernahkan memikirkan perasaan aku sedikit aja?)
No comments:
Post a Comment